Untuk yang seharusnya tidak perlu kamu tau..
Anggap ini sebagai jembatan yang menghubungkan sebuah sapa yang sedang tak berani untuk ku utarkan.
Aku terlalu merindu hingga terlalu ingin bertemu dan tak ingin kamu tahu.
Aku terlalu menginginkan pertemuan yang bahkan aku tak tau memulainya dari mana.
Tahukan bahwasanya jika mencintai diam-diam maka tidak akan pernah mendapatkan apa-apa selain bersiaga andai sewaktu-waktu tertelan oleh rasa kehilangan.?
Tapi aku bisa apa.?
Sambil melihat punggungmu berlalu dari stasiun kereta waktu itu, aku melepasmu.
Sepuluh kali dua puluh empat jam, tak ada sorot mata yang bertukar tatap.
Tapi semakin temu tak dihadiahkan untukku, semakin pikirku bekerja dua kali lipat memikirkanmu.
Tak bisa menunggu waktu yang tak pernah pasti.
Lama sekali aku tak mencicipi rindu.
Beginikah rasanya.?
Jika memang kamu sang ahli, bolehkan kau ajariku tentang rindu.?
Mungkin untuk sekiranya merasakan yang lebih merindu walau tanpa sebuah temu.
Atau setidaknya agar aku tau cara untuk membuat semua nampak baik-baik saja.
Semoga tidak terlalu lama sorot tajam matamu bisa beradu denganku.
Semoga tidak terlalu lama aku menyimpan sebuah rindu.
Semoga segala yang baik akan dipertemukan untuk kita..