Masih terngiang akan belaian indahmu malam ini.
Yang semakin merajamku dalam hiporiamu.
Mengesankan;
Pejabaran singkat dariku untukmu mungkin adalah "istimewa".
Sosokmu yang apa adanya membawaku jauh kedalah duniamu.
Aku tidak menyadari betapa berat ketika aku harus berhadapan denganmu.
Berhadapan dengan serentetan rintangan yang berlahan mulai kembali membayangi-kita.
Huf;
Aku siap memaksa, menelantarkan segudang isi yang ku punya untuk agar tau siapa kita-kamu dan aku.
Coba mendeklarasikan;
Tapi, seketika semua sirna ketika aku tidak mengetahui siapa aku.
Dan bahkan kamu tidak tau siapa aku.
kamu pun tidak tau aku itu siapa kamu.
Kejam;
Seberapa dalamnya arti aku didalam ceritamu??
Apa makna dari aku ada di ceritamu??
Rumit;
Pertanyaan sederhana...
"Serumit itu kah aku dalam ucapan yang bahkan tidak bisa terlontar jelas darimu??"
Tersadar ketika teringat akan sebuah pilihan yang bahkan aku berharap untuk tidak akan mendengarnya
Namun sayang suaramuterlalu lantang untuk tidak menerobos sunyinya telingaku.
Aku terlalu dini untuk mendapatkan sebuah hejaan pasti dari mu.
Sampai kapan seperti ini??;
Semua terasa begitu terikan untuk mendapatkan sebuah langkah pasti.
Aku hanya mencoba menyembunyikan tiap kusam diwajah dengan senyuman indah didepan mu.
Semua terasa menyiksa, tapi itulah pengorbanan ketika aku benar benar mencintai.
Ya tuhan, matikan lah aku dalam tiap hembusan nafas ku.
Jerumuskanlah aku kedalam senyuman yang akan selalu terjaga hingga dia tidak tau betapa aku terpuruk akan ketidak jelasan dan kesemuan ku.
Saat ini.
Aku lah si abu-abu.
Aku bukan putih atau pun hitam.
Aku hanya menghela nafas ketika merasakan pahit di relung.
Tegarkanlah dan bawalah aku kedalam sebuah kejelasan.
Buktikanlah kalau memang dia mencintai aku dengan setuluh hatinya.
Dan semu ku akan menjadi putih.
Dan warna ku menjadi hitam.
Tidak abu-abu seperti ini.
Sedih;