Monday, 30 July 2012

Harapan



 Tidak akan mengharapkan untuk memiliki...
Fisik mu,...
Hati mu,...
Dan dunia mu,...

Karena, itu terlalu jauh untuk ku gapai.

Tapi,
Yang ingin ku lakukan hanya ingin selalu ada di setiap jemari nafas mu berhembus.

Tuesday, 24 July 2012

Hilang

Aku pernah merasakan hal yang bahkan tidak pernah terbayangkan.
Hal yang mungki terlalu membujuk untuk ku larut dalam dimensinya.

Ku agungkan tiap patah kata dalam sorotan tajam yang ada diujung bibir mu.
Dan aku terpana dalam tiap patah kata tersebut.

Mengagumkan;

Ku hanya terdiam membisu menelaah tiap rentetan kata dari mu seperti peluru yang menyongsong.
Aku tak kuat namun sanggup.

Itulah ketika aku tulus merajuk sayang bersama mu.

Namun semua rajukan itu sirna.
Aku mati bersama dimensi yang telah memebelah tiap bagian perasaan yang  mulai usang.

Kepastian mu membawa ku dalam dilema.

Perih;

Aku hanya berusaha tegar untuk menjaga kestabilan mu.
Sebagai pengalihan bahwa aku tidak dapat menjaga kestabilan diri ini.

Aku mati dalam kepastian mu.
Aku mati dalam tiap rangkai kepastian akhir dari sebuah ucapan mu.

Benar, aku mati;

Aku terlalu mudah terombang ambing untuk sebuah ukuran kehidupan.

Pengalaman ku tidaklah mencukupi untuk menerima realitas pahit kehidupan.

Jatuh;

Tiada sikap yang pantas selain menghlangkan disaat aku berada diatas desakan yang mengharuskan.

Aku harus pergi dan hilang dari sebuah peristiwa yang fatal ini.

Aku bersiap;

Aku mempersiapkan jiwa dan raga untuk sebuah akhir yang mungkin akan terealisasi di suatu waktu nanti.

Dan aku hilang;

Mengenyahkan tiap kata manis dengan keterpaksaan.

Aku pun H.I.L.A.N.G dan M.A.T.I.

Usang

Meratapi kaidah dan penerjemahan dari sebuah misteri.

Yang sampai saat ini selalu berputar di otak yang bahkan sebelumnya tidak mempunyai beban sedikit pun.

Beban semakin menumpuk dan menumpuk.
Semakin banyak beban yang semakin memakan waktu dalam pentafsiran nyata.

Sulit untuk menjembatani penjabaran untuk sebuah hal yang konkrit.

Semua dimakan waktu dan semakin bergerak mundur.

Lalu semua luluh lantah.

Semua berakhir dengan usang, hitam, dan tragis.

Dimana tidak ada pilihan selain melakukan sebuan "END-DING" yang merajam hati, jiwa, perasaan dan kehidupan.

Semua usang dimakan tiap jajaran statment yang menumpuk.

Usang dan akan semakin usang tidak terawat.

Usang, aku.

Aku, Kamu, Dia

Aku adalah sebuah kesatuan tersendiri dalam penjabaran nyata.

Kamu, Dia adalah satu kesatuan yang mempunyai ke sepemahaman dan gaya pandang yang sama.

Aku adalah aku.
Kamu dan Dia adalah kalian.

Aku tidak akan pernah mempunyai kesamaan dengan kalian.

Aku adalah satu ruang kosong yang tidak bisa di rasuki kalian.
 kecuali kamu.

Dan kalian adalah sebuah ruang yang saling mengisi tanpa pernah kosong.

Aku, Kamu-Dia-Kalian adalah sebuah perbedaan yang terbatasi.

Sebuah perbedaan ruang, batas, waktu yang tidak akan pernah bersatu.

Tuesday, 3 July 2012

Coklat Itu Kamu

Ketika rasa menerpa di bagian paling vital.
Itulah tanda keberadaan mu ku butuhkan.

Ku mencoba mengenang mu lewat indahnya sebuah coklat panas malam ini.
Mungkin ini cara ku untuk mengingat kamu selalu ada.

Terkesan indah;

Ku tatap indahnya aliran coklat panas itu dengan hawa panas yang segera memberontak keluar menghiasi warna dalam tiap rongga tubuh ku.

Menyenangkan;

Kamu seperti coklat itu.
Warnanya menghangatkan ku akan senyuman yang tertempel indah pada ujung bibir mu.

Sangat memikat;

Aroma coklat itu mirip sekali dengan aroma tubuh mu.
segera menyekat dan merapat, bahkan selalu tertempel pada sebuah kenangan indah yang tidak bisa dirangkai dengan kata-kata.

Semakin memikat;

Keharmonisan antara warna dan aroma selalu tertata rapih dan aku berharap akan menutupnya dengan segala rasa yang ada dalam hati ku.

Akulah tutup yang akan menyekat keluar tiap aroma yang bisa menyerbak ke dalam relung individu lain.

Aroma mu khas dan akan terjaga selalu;

Menikmatinya;

Ada nafsu yang tersirat ketika melihat perpaduan manis antara keduanya.
Ingin rasanya menenggak habis dalam satu tarikan nafas.

Nafsu;

Tapi ku tahan dan ku coba mencicipi seteguk demi teguk agar kenangan mu selalu masuk dengan semakin indah dalam tiap pori-pori ku.

Semakin berkesan dan berkenang;

Kamulah coklat itu.
Rasa dari coklat itu yang paling khas, begitu pun kamu.

Aku hanya ingin menenggak coklat itu tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik bahkan hingga aku tidak dapat merasakan kosong di tenggorokkan ku.

Kamu akan selalu mempunyai ciri khas.
Dan akan selalu tersimpan rapat di hati ku.

Coklah itulah kamu.

Dan aku sangat menyukainya.

Sangat berkesan;

Semu

Masih terngiang akan belaian indahmu malam ini.
Yang semakin merajamku dalam hiporiamu.

Mengesankan;

Pejabaran singkat dariku untukmu mungkin adalah "istimewa".
Sosokmu yang apa adanya membawaku jauh kedalah duniamu.

Aku tidak menyadari betapa berat ketika aku harus berhadapan denganmu.
Berhadapan dengan serentetan rintangan yang berlahan mulai kembali membayangi-kita.

Huf;

Aku siap memaksa, menelantarkan segudang isi yang ku punya untuk agar tau siapa kita-kamu dan aku.

Coba mendeklarasikan;

Tapi, seketika semua sirna ketika aku tidak mengetahui siapa aku.
Dan bahkan kamu tidak tau siapa aku.
kamu pun tidak tau aku itu siapa kamu.

Kejam;

Seberapa dalamnya arti aku didalam ceritamu??
Apa makna dari aku ada di ceritamu??

Rumit;

Pertanyaan sederhana...
"Serumit itu kah aku dalam ucapan yang bahkan tidak bisa terlontar jelas darimu??"

Tersadar ketika teringat akan sebuah pilihan yang bahkan aku berharap untuk tidak akan mendengarnya
Namun sayang suaramuterlalu lantang untuk tidak menerobos sunyinya telingaku.

Aku terlalu dini untuk mendapatkan sebuah hejaan pasti dari mu.

Sampai kapan seperti ini??;

Semua terasa begitu terikan untuk mendapatkan sebuah langkah pasti.

Aku hanya mencoba menyembunyikan tiap kusam diwajah dengan senyuman indah didepan mu.
Semua terasa menyiksa, tapi itulah pengorbanan ketika aku benar benar mencintai.

Ya tuhan, matikan lah aku dalam tiap hembusan nafas ku.
Jerumuskanlah aku kedalam senyuman yang akan selalu terjaga hingga dia tidak tau betapa aku terpuruk akan ketidak jelasan dan kesemuan ku.

Saat ini.
Aku lah si abu-abu.
Aku bukan putih atau pun hitam.

Aku hanya menghela nafas ketika merasakan pahit di relung.

Tegarkanlah dan bawalah aku kedalam sebuah kejelasan.

Buktikanlah kalau memang dia mencintai aku dengan setuluh hatinya.

Dan semu ku akan menjadi putih.
Dan warna ku menjadi hitam.
Tidak abu-abu seperti ini.

Sedih;