Monday, 1 August 2016

Untuk Seseorang Yang Menemukan Rumah Untuk Singgah

Untuk seseorang yang menemukan rumah untuk singgah...

Hati ini terlalu lantang untuk meneriakkan rindunya,
Meski nyatanya yang dirindukan tak lagi mampu mendengar.

Kamu adalah titik yang mengakhiri semua kalimatku.
Kalimatku bisa dibaca.
Tapi tidak bermakna tanpa kamu.

Rasanya ingin kuhentikan waktu saat bersamamu.
Hingga aku kehabisan waktu dan ajal menjemput saat aku dipelukanmu.
Biar semua orang tau bahwa sampai mati aku akan tetap bersamamu.

Tak perduli sesakit apa.
Tak kuhiraukan berapa lama.
Asal diujung jalan itu selalu ada kamu yang setia menggenggam tanganku.

Tak bisa aku mencintaimu dengan sempurna.
Tapi demi setiap hembusan nafasku aku akan membahagiakanmu dengan cinta yang sederhana.

Sudah terlalu nyaman berada dalam kenangan.
Sebab aku tau dirimu yang pernah mencintaiku tidak ada lagi dalam kenyataan.

Maaf jika aku tidak dapat meredam rinduku.
Bahkan meredam keinginan untuk memelukmu sepanjang waktu.
Lenganku mungkin tak sampai, tapi doa ku akan tetap berusaha memelukmu disana.

Terpaku, tak mampu berbuat apa-apa.
Takkan ada lagi harapan, saat ku tau kau menempatkan orang lain untuk berrada dihatimu.

Memandang foto tak pernah cukup.
Meniti kenangan malah menyakitkan.
Ternyata ketidak hadiranmu begitu menyakitkan.

Aku mengibaratkan diri sebagai kupu-kupu.
Yang lupa bagaimana caranya untuk terbang.

Tak ada yang lebih kemarau dari pada rindu.
Karena hujan air mata tak akan pernah tercagah sampai batas lealah penantian.

Aku tidak akan pernah melepaskanmu.
Itu keyakinanku, saat ini.
Sebisa mungkin aku akan mempertahankan kamu, cintaku dalam jarak ini.

Sakiti saja aku sampai aku mati rasa.
Hingga kau menemukan bahwa tak siapapun bisa menjadi seperti aku.
Yang tak pernah lelah mencintaimu...

Sekian...

#F.B.L

Tuesday, 10 May 2016

Tentang Pensil, Kertas Putih dan Kita.

...
Saat ku gores pensil diatas kertas putih,
Saat itu kan terbentuk pola indah dari wajah manismu.
Sambil kuputar lagu-lagu bertemakan "Kita".
Senantiasa membuat suasana mendayu-dayu.

Ruang tempatku tidur yang berantakan seolah menjadi sebuah panggung sandiwara.
Dimana terlihat nampak seperti restoran berkelas.
Cahaya lampu yang terang pun disulap menjadi sebuah lilin ditengah meja makan.
Dilengkapi dengan beberapa tangkai bunga mawar.
Mawar itu selalu akan nampak indah dan wangi.
Tapi ingat, mawar itu berduri.

Yang sedang ada dalam fikiranku adalah kita seakan sedang berhadap-hadapan.
Saling bertatap.
Saling berpegang tangan.
Lalu kau tersenyum, tersipu malu karena kuhantarkan hangat rasaku tepat diujung pangkal bibirmu.

...goresan pensil semakin meliak liuk menggarisi kertas putih.

Lalu kubayangkan aku gugup.
Aku takut.
Sehingga suasana menjadi hening.
Aku takut dengah sebuah kehilangan.

...goresan pensil hampir menemui titik akhir goresan dikertas putih.

Lagi-lagi dua tatap mata saling bertabrakan.
Saling berpegangan.
Lalu seorang diantaranya tersenyum.
Semakin lama senyumannya semakin lirih.
Pegangan tangannya pun semakin lama semakin terlepas.
Hanya satu kalimat yang terlempar dari mulutnya...

"Sudahkah kamu melukiskan masa depan.?"

Seketika aku terdiam.
Hanya gambar yang mewakili apa yang kurasa.

...goresan pensil menemui titik akhir goresan dikertas putih.

Disebuah kertas yang awanya putih, kini terlihat penuh berisi coretan pensil.

"Seorang perempuan duduk dimeja, berpegangan dengan seorang laki laki.
Ditengah meja tampak sebuah lilin yang disekelilingi bunga mawar.
Perempuan itu terlihat berpegangan tangan, saling bertatap.
Tepat dibelakang perempuan terselip gambar siluet kecil seorang pria.
Pria yang hatinya sedang patah karena si perempuan dengan hikmatnya menikmati tatap, pegangan tangan dan terselip cincin berlian di jari manisnya."

Hal terbodoh yang pria itu lakukan hanya satu.
Saat dia melukis masa depan, dia hanya akan bisa menggambarkan seorang perempuan duduk dimeja, berpegangan dengan seorang laki laki.
ditengah meja tampak sebuah lilin yang disekelilingi bunga mawar.
Perempuan itu terlihat berpegangan tangan, saling bertatap.

Ingat, tidak hanya indah dan wangi.
Mawar itu berduri.

Saturday, 2 April 2016

Teruntuk Engkau

Banyak yang ingin saya ungkapkan...
Bahkan beribu katapun tak dapat terlontar...
Sayangnya, semua terhenti sampai benak...

Pohon menyayangi para dedaunan..
Bahkan tanah pun selalu sayang dengan rerumputan..
Seketika ini terhenti..
Darah di otak rasanya tak berhenti berfikir..
Engkau? HAH. Lagi dan lagi tak bosan...

Sejenak terfikir rasa ini
Rasa ingin enyah
Rasa tak ingin bertemu dengan kata “Engkau”
Sebuah organ hidup sering saya sebut itu Hati, selalu berdetak apabila sang otak sedang memikirkan engkau..
Ya sudah..
Lagi dan lagi engkau..

Rasa tak ingin melepaskan..
Rasa ini serasa ingin saya kunci dengan rapat..
Ya tapi apa daya.. Engkau lagi lagi engkau yang selalu memenangi rasa ini..

Inginkah kau ku lepas? wahai “Engkau”?


By: Sitta Nuarini

Monday, 25 January 2016

Biogenic "Pijak"

Direlung, masih tersisip jelas tentang kamu..
Prihal rindu, sapa atau sekiranya sebuah temu..

 ...you're every breath that I take
You're every step I make
-endless love-

Aku sering berisyarat lewat mimpi..
Untuk sekedar mendoakan dan memelukmu..
Untuk selalu mengingat tanpa harus merasa terlukai..
Untuk saling belajar dan mengerti tentang seberapa besar hal dahulu yang menjadikan hari ini lebih baik..

Untuk mengingat rumah yang pernah kusinggahi..
Punggung yang pernah kujadikan harapan..
Tangan yang kerap ku genggam erat..
Dan mata yang tak pernah bosan untuk ku tatap..

Lalu senyum..
Yang selalu membuatku merasa nyaman..
Hingga menimbulkan candu..
Kerap ku gandrung dan ku banggakan anggunmu tanpa perlu kau tau..
Kujadikan kau satu-satunya, hanya satu-satunya..

...And forever I'll hold you close in my arms
I can't resist your charms
-endless love-

Apa kamu pernah mendengarkan lagu tentang cinta.?

Dimana lagu ditunjukkan untuk seseorang yang menjadi sebagian dari jiwanya..
Dimana seseorang diantaranya berusaha meyakinkan orang lainnya akan cintanya..
Berusaha memijakkan kaki satu sama lainnya..
Dan saling mengisi pekat satu sama lain..

...Can you feel the rhythm swaying
This is the sound of dreams come true
And I can promise you that
You are the one and only
And I'm the lost and lonely
We're the perfect dream come true
-it happens every time-

Ini punggungku, tempat dimana aku setia menanti sandaranmu..
Ini telingaku, yang senantiasa mendengarkan keluh kesahmu..
Ini bibirku, setiap saat siap membuat celoteh hanya untuk membuatmu tersenyum..
Dan ini hatiku, yang selalu menunggu hadirmu kembali..

...Paint my love
You should paint my love
It's the picture of
A thousand sunsets
It's the freedom of
A thousand doves
Baby you should paint my love
-paint my love-

Detik menjadi menit..
Menit menjadi jam..
Kemudian jam menjadi hari sampai akhirnya bertahun terlewati..

Aku masih disini, menanti, berharap..
Masih dengan impian yang sama..
Dengan kepastian yang kian pasti..

Belakangan tertafsir mimpi..
Membuat gelisah dan berfikir..

Ada apa yang terjadi.?
Apa kamu baik-baik saja.?
Atau aku yang tidak baik saja.?

Sampai berjumpa di kisah selanjutnya dalam perjalanan ini..