Tuesday, 10 May 2016

Tentang Pensil, Kertas Putih dan Kita.

...
Saat ku gores pensil diatas kertas putih,
Saat itu kan terbentuk pola indah dari wajah manismu.
Sambil kuputar lagu-lagu bertemakan "Kita".
Senantiasa membuat suasana mendayu-dayu.

Ruang tempatku tidur yang berantakan seolah menjadi sebuah panggung sandiwara.
Dimana terlihat nampak seperti restoran berkelas.
Cahaya lampu yang terang pun disulap menjadi sebuah lilin ditengah meja makan.
Dilengkapi dengan beberapa tangkai bunga mawar.
Mawar itu selalu akan nampak indah dan wangi.
Tapi ingat, mawar itu berduri.

Yang sedang ada dalam fikiranku adalah kita seakan sedang berhadap-hadapan.
Saling bertatap.
Saling berpegang tangan.
Lalu kau tersenyum, tersipu malu karena kuhantarkan hangat rasaku tepat diujung pangkal bibirmu.

...goresan pensil semakin meliak liuk menggarisi kertas putih.

Lalu kubayangkan aku gugup.
Aku takut.
Sehingga suasana menjadi hening.
Aku takut dengah sebuah kehilangan.

...goresan pensil hampir menemui titik akhir goresan dikertas putih.

Lagi-lagi dua tatap mata saling bertabrakan.
Saling berpegangan.
Lalu seorang diantaranya tersenyum.
Semakin lama senyumannya semakin lirih.
Pegangan tangannya pun semakin lama semakin terlepas.
Hanya satu kalimat yang terlempar dari mulutnya...

"Sudahkah kamu melukiskan masa depan.?"

Seketika aku terdiam.
Hanya gambar yang mewakili apa yang kurasa.

...goresan pensil menemui titik akhir goresan dikertas putih.

Disebuah kertas yang awanya putih, kini terlihat penuh berisi coretan pensil.

"Seorang perempuan duduk dimeja, berpegangan dengan seorang laki laki.
Ditengah meja tampak sebuah lilin yang disekelilingi bunga mawar.
Perempuan itu terlihat berpegangan tangan, saling bertatap.
Tepat dibelakang perempuan terselip gambar siluet kecil seorang pria.
Pria yang hatinya sedang patah karena si perempuan dengan hikmatnya menikmati tatap, pegangan tangan dan terselip cincin berlian di jari manisnya."

Hal terbodoh yang pria itu lakukan hanya satu.
Saat dia melukis masa depan, dia hanya akan bisa menggambarkan seorang perempuan duduk dimeja, berpegangan dengan seorang laki laki.
ditengah meja tampak sebuah lilin yang disekelilingi bunga mawar.
Perempuan itu terlihat berpegangan tangan, saling bertatap.

Ingat, tidak hanya indah dan wangi.
Mawar itu berduri.

No comments: