Monday, 11 June 2012

Karat Sederhana

Aku hadir dalam relief relief kehidupan nyata.
Ketika ada, aku putih dengan notasi bait-bait yang suci.

Layaknya makhluk hidup.
Aku turut merasakan Pertumbuhan.
Diterpa angin, godaan, cobaan beserta serdadunya yang menyeruak tak terhindarkan.
Itu potret alamiah fatal.

ya, itu untuk penilaian orang pasrah, aku.

Mencoba adalah hal yang terbaik.
Paling tidak unuk membenarkan sesuatu hal.
Dengan harapan akan mendapatkan suatu hal.

Hingga terjadilah sebuah klimaks.
Aku jatuh disela sela klimaks itu.

Sakit;

Sebuah pilihan yang bahkan tanpa realitas akan terjadi.

Aku gagal dan salah ketika memilih sebuah pilihan.
Mendemonstrasikan kekuatan dengan bayangan orang lain.

Semakin sakit;

Sudahlah hal itu hanya sebuah variasi didalam jati diri.

Menyedihkan;

"BERONTAK"
Hal yang terlintas sebagai motivator ketika berusaha untuk berubah bahkan hilang.

Emm "Dia", serangga kecil yang menambah nuansa di dalam kemelut realitas diri.

"Dia" dan dia bahkan "Dia" memiliki dia bukan "Dia" itu aku.

Rumit;

"Dia".
Susah menjabar kan siapa mengenainya!
"Dia" adalah dia, dan tidak ada penjabara lebih lanjut.

Yang ku tau nyata ketika "Dia" dan dia, Rell.
"Dia" memiliki dia dalam rajutan fisik.
"Dia" itu aku, ...........??

Keyakinan mumbuat diri berubah adalah suatu jalan hidup.
Aku berusaha menjadi aku.
Dan beberpa berkata bahwa aku "Polos".

Tapi,
Ketika tersadar akan suara suara gemuruh dari sang "Dia".
Ternyata aku terlalu biasa untuk disamakan dengan mereka.

Tidak bukan meraka, tapi dia dan dia.

Dia adalah pemilik "Dia", secara gamblang dan benar.
Dia adalah pemilik "Dia", secara harfiah memang dia yang memiliki seluruhnya.
Aku adalah yang entah siapa bagi "Dia".

Aku buta akan suatu hal yang bahkan belum aku sadari dari mana awal terjadinya...
Jam, Ruang, Waktu...
Tetapi aku tau dimana akan mengakhirinya.

Sulit;

Memang, rasa mengakhiri hanya terlitas.
Tapi begitu kuat.

"Dia", serangga kecil itu.
ketika aku lihat, rasanya seperti menelan pil H.

"Dia", serangga kecil itu.
Ketika tak sadar berbentur fisik.
berdesir;

"Dia", serangga kecil itu.
Sampai akhirnya melakukan sebuah percumbuan.
Aku terhisap oleh Tafsiran 5 Dimensi.

Terbang;

Aku mencoba sadar.
Ya, aku bisa.

"Dia", serangga kecil itu.
melakukan banyak sayatan kesan rindu.

Menyenangkan;

Lalu "Dia" menyadari sebuah kesederhanaan-Aku.
Apa adanya, merusak suasana, dan "Roller Coster".

Polos;

Tidak ada penjabaran atas cumbuan yang bahkan sama sekali tidak disetting.

Mungkin, Dia terkontaminasi virus HIV-AkuAIDS.
Virus yang menghilangkan.
Bukan ketahanan tubuh, melainkan perasaan.

Menang;

Bangga, itu fasih.
Karna aku bukan orang lain.

Tapi, saat ini-Tulisan ini.

Aku telah berada di satu titik terburuk.
Diantara magnet yang saling mengikat.

"BERONTAK".
Lagi penerapan dalam memotivasi yang akan terjadi.

Aku mempersiapkan diri dalam berperang.
ya, Perang kata yang tepat dalam penjabaran.

Perang yang terjadi hanya akan sepintas.
Tapi akan mengorbankan segalanya.

Saat ini aku sekarang.
Aku berkarat bersama dengan sebuah kesederhanaan.

Diantara hidup fisik dan mati jiwa.

menyedihkan;

Tetes air mata "Dia".
Seakan mengisyaratkan bahwa semua akan berakhir tragis.
Dan kami terbawa dalam nuansa bahkan cumbu.

Aku berfikir.
"KESAN YANG DIBUAT SEBAGAI KENANGAN", benar.
Bukan "KENANGAN YANG DIBUAT SEBAGAI KESAN".

Buruk dan Terkendali;

Sangat mengikis;

Sulit merangkai kata kata yang menyatakan akhir.
hanya memberi senyuman tipis.

sedih;

Aku terlalu tertarik jatuh tanpa perlawanan di dekapannya.
Bodoh dan pasrah.
Tapi menikmati.

Aneh;

Benar, aku telah memilih.

Menutup semua kisah dan peran lebih cepat.
Kupaksakan semua.
Dan alur pun akan berjalan dengan sendirinya.

Aku berubah.
Menjadi diri yang lebih terwujud.
Seperti yang aku inginkan.
Meski akan semakin berkarat karena kesederhaan.

Sebuah kenangan banyak tercipta untuk sebuah akhir.
Dan kamera itu.
Foto itu.
Hal yang paling menarik sebagai penutup.

Penutup kisah panjang yang tak layak di tiru.
Melihat betapan besar resiko dan yang akan dikorbankan.

Sulit dibayangkan;

Rasa senang menceruak karna dia lah yg memberi kesan pertama terindah.

Lalu...

Aku akan hilang diantara kisah dan kenangan itu.

pasti;


 

No comments: