Lantunan lagu berdendang lalu menghempaskan.
Mengajak ku menari dalam irama menghentak.
Aku dimaki;
Dituntut;
Diharuskan untuk terus berpacu melawan kerasnya dominasi Kebisingan korporasi anak negeri modern.
Jiwa ini luluh lantah dimakan jaman.
Dan aku tertunduk lesu.
Lutut bersatu dengan aspal.
Semakin bersatu dan sakit.
Buah fikiran semakin dangkal, etika dan etitut tak teratur.
Aku melayang terbawa imajinasi.
Suram dan tak berbentuk.
Hay sadarkah jiwa ku hanya satu??
Sadarkah aku ingin hidup dalam keterbiasaan.
Lembayung senja di rintiki tangisan awan.
Sedihnya mereka membajiri aku dengan limangan sayup.
Panorama yang memilukan demi kesadaran moral.
Inilah konseptualisasi realitas kehidupan.
No comments:
Post a Comment