Thursday, 18 June 2015

Apa Kamu Tau.?

Apakah kamu pernah merasakan patah hati.?

Saat seseorang meretakkan hatimu dan disaat luka senantiasa memeluk erat sudut-sudut hatimu. Kemudian rasa kecewa mendobrak dan mengobrak-abrik seluruh penjuru asa yang kamu punya, bagaimana rasanya.?

Berapa kali kamu menangis dan harus meronta-ronta hingga sering kali mengusik telinganya.?
Berapa kali kamu mengadu, tanpa tahu dia pun sedang disakiti olehmu.
Disaat kamu sedang melakukan dosa, mungkin Tuhan juga merasakan sepatah hati itu.
Berapa kali kita melakukan lakon utama atas tercipta air matanya.?
Kamu senantiasa meminta supaya Tuhan tak melepas tangannya dan mungkin kamu yang terus berlari dan membuatnya patah hati.
Tapi dia senantiasa berada disini, menunggumu dan berharap kamu akan kembali.

Apakah kamu pernah berteman dengan jarak.?

Jika pernah, kamu pasti kenal dengan rindu.
Disaat berkali-kali kamu meminta sebuah temu untuk sekedar melepaskan sesak yang berdesakan.
Bagaimana jika tidak dikabulkan.?
Saat kamu setia menunggu sebuah sapa dari dia yang kamu cinta, namun hingga penghujung hari dia tiada, apa rasanya.?
Saat kamu mengirimkan pesan rindu, tapi balasan tak kunjung hadir. ketar-ketirkah hatimu.?

Kamu pasti mengerti pentingnya sebuah 'temu', sebagai obat terjitu menghilangkan rasa rindu.
Tuhan terlalu cinta, dan kita masih terlalu senang untuk mengabaikannya.
Saat kita berteman dengan dosa, Tuhan pun setia berteman dengan jarak.
Selalu ada jeda untuk membatasi, selalu.
Itulah cara Tuhan merindu tanpa kamu tahu.
Tuhan tidak akan pernah membeci kita, tapi dosalah yang membuat Tuhan murka.
Mungkin sudah cukup bagi kita memainkan perasaannya.
Jika benar katamu kamu cinta.

Rindu bukan hanya membahas prihal temu, tapi juga ketika dia tidak sedang berada disisimu.
Mungkin saat ini Tuhan sedang merindumu. 
Mungkin sudah terlalu lama Tuhan menunggu kata-kata atau rangkaian ceritamu dalam sebuah doa.
Doa dalam sebuah percakapan, latihan keakraban, pemusnah rindu secara perlahan.
Bukan hanya dalam sebuah tidur, tapi kapan pun, dia selalu menunggu untuk ditemui.
Bukan kata-kata manis yang dinilai, tapi isi hati.
Saat kamu terlalu lelah untuk perasaan kesepian, lupakanlah saat kamu mengabaikannya.

Apakah Tuhan juga memiliki perasaan.?

Saat kamu berkata tidak ada yang peduli dan mengerti, dia selalu bersedia meluangkan telinganya untuk mendengarkan ceritamu.
Tapi faktanya, tak sedetik pun kamu meluangkan waktu untuk menghampirinya.
Karena Tuhan terlalu cinta dan sebaiknya kita berhenti mematahkan hatinya.

Jangan hanya bertemu untuk bertamu dan sekedar menyuguhkan harapan agar dia  menyetujuinya.
Tapi tanyalah apa yang dia inginkan lakukan dalam hidupmu.
Bersyukur adalah jalan terbaik mengucapkap terima kasih terhadap Tuhan,
Dia adalah satu-satunya yang paling bisa mencintaimu seutuhnya.
Dan  Lagi-lagi hanya lewat doa, temu, cerita seperti dua sejoli yang benar-benar dimabuk cinta.

Inilah sesuatu hal terlalu rahasia, hingga tidak kamu ketahui.

No comments: