Senja,
terkadang hanya setampilan layar bioskop.
Tempat
dimana aku betah duduk di berandanya.
Menatapi
matahari bundar meghilang.
Diantara
sayatan jingga dan gemawannya.
Aku tetap
saja terduduk.
Menghabiskan
banyak waktu.
Sampai
kemudian…
Pohon
angsana didepan rumah tak lagi memiliki bayang petang.
No comments:
Post a Comment