Senja tak
selamanya merah atau pun jingga.
Tak selama
berkilau cahaya emas dan gumawan.
Senja pernah
berwarna coklat.
Karena
biasnya terpantul pada air bengawan
solo.
Senja pernah
hanya biru.
Karena
tatapnya.
Senja pernah
hijau.
Karena mata
ku tertumbuk pada padang rumput tak bertepi.
Senja pernah
ungu.
Karena aku
sedang tersendu pada rindu.
Senja ku
selalu berwarna-warni.
Bergantung
pada apa-apa yang membuat mata ku berdiam meringkuk merasakan nyaman.
No comments:
Post a Comment