Lelah ku
terasa di jemari yang terlalu dalam menggali.
Menggali tuk menemukan mu yang terkubur karena pisau
kata mu.
Kini ku
hanya bisa berdiam.
Menahan tusukan
pisau kata mu.
Sungai air
mata kini telah mengering.
Habis
mengalir ke samudra amarah.
Yang bahkan
tak terukur kedalamannya.
Tingginya
tiang sabar, tak cukup tuk mengukur kedalaman samudra.
Hingga
akhirnya ku paksakan tuk menyelaminya.
Aku terhisap
masuk ke dasar samudra.
Aku hilang…
Aku hilang
bersama luka tusukan pisau kata mu.
No comments:
Post a Comment