Thursday, 9 May 2013

Samudra Amarah


Lelah ku terasa di jemari yang terlalu dalam menggali.
Menggali  tuk menemukan mu yang terkubur karena pisau kata mu.

Kini ku hanya bisa berdiam.
Menahan tusukan pisau kata mu.

Sungai air mata kini telah mengering.
Habis mengalir ke samudra amarah.
Yang bahkan tak terukur kedalamannya.

Tingginya tiang sabar, tak cukup tuk mengukur kedalaman samudra.
Hingga akhirnya ku paksakan tuk menyelaminya.

Aku terhisap masuk ke dasar samudra.
Aku hilang…
Aku hilang bersama luka tusukan pisau kata mu.

No comments: