Malam ini tubuhnya sudah laku.
Sekali lagi dia berhasil membuat lunglai yang kaku.
Berpaling tubuhnya dari malam yang beku.
Malam ini dia sangat merindukan mu.
Dibuangnya lembaran rupiah dari mereka yang menikmati tubuhnya.
Sekali lagi dia meludahi mereka ketika berpeluh.
Hanya tiap malam dia lacurkan tubuhnya.
Dia merindu mu dalam tubuh gemetarnya.
Disudut itu kamu selalu setia menunggunya.
Diam tak bernyawa, membuatnya hidup.
Pada mu disandarkan tubuh tabunya.
Penantiannya tak pernah terhitung, dia terhirup.
Dia menikahi mu tanpa jemu dan ragu.
Menelanjangi tubuhnya untuk mereka.
Memasung noda dalam tubuhnya yang malu.
Dia menikahi dinding bisu.
Tempat memulangan air mata.
No comments:
Post a Comment